Header Ads

Breaking News

أدوات الإستفهـــام ( kata tanya )

 

الأسماء الإستفهام 

(1)

Kaidah Penggunaan Isim Istifham dalam Pembelajaran Bahasa Arab

 

Dalam bahasa Arab, isim istifham merupakan gabungan dari kata isim dan istifham. Isim berarti kata yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu, sedangkan istifham adalah mengharapkan untuk memahami atau mengetahui sesuatu yang belum diketahui.

Definisi

اْلإِسْتِفْهَامُ هُوَ اِسْتِعْلَامٌ عَنْ شَيْئٍ أَوْ طَلَبُ اْلعِلْمِ بِشْيْيئٍ

Kata tanya (الأسماء الإستفهام) adalah media/ sarana untuk mencari tahu tentang sesuatu (kata tanya) dan yang sering dan lazim di digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab ada 9 macam yaitu :

1.      مَا  (apa/benda)

Isim istifham untuk menunjukkan kata tanya ma ditandai dengan adanya huruf hamzah. Ini berfungsi untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal. Contohnya

ما هذا ؟ , ما هذا الكتاب ؟ , ما اسمك ؟ , ما عنوانك ؟

2.      مَنْ (siapa)

Isim istifham dipakai untuk menanyakan makhluk yang mempunyai akal. Contohnya :

مَنْ أَنْتَ ؟ , مَنْ يُرَافِقُكَ إِلَى السُّوْقِ الْمَرْكَزِيْ ؟ , منْ يَقْرَأُاْلقُرْآنَ بِصَوْتٍ جِمِيْلٍ في الفَصْلِ؟

3.      أَيْنَ (dimana)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan tempat. Contohnya :

أَيْنَ سُلَيْمَان ؟, أَيْنَ تَجْلِسُ ؟ , أَيْنَ تَدْرُسُ ؟

4.      مَاذَا (apa/pekerjaan)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan apa dalam bentuk pekerjaan baik yang sedang di lakukan atau yang ingin di lakukan. Contohnya:

مَاذَا تَعْمَلُ ؟ , مَاذَا تَكْتُبُ ؟ مَاذَا تُرِيْدُ ؟

5.      هَلْ \ أَ (apakah ya/tidak)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan apa/apakah dan kata untuk mengawali jawabannya adalah ya/tidak. Contohnya:

أَ أَنْتَ مُدَرِّسٌ ؟, هَلْ تَقْرَأُ اْلقُرْآنَ بَعْدَ كُلِّ الصَّلَاةِ ؟

6.      كَيْفَ (bagaimana)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan bagaimana keadaan sesuatu. Contohnya :

كَيْفَ حَالُكْ يآ أخِي ؟ , كَيْفَ تَرْجِعُ مِنَ اْلمَدْرَسَةِ ؟

7.      مَتَى (kapan)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan waktu baik hal maupun mustaqbal. Contohnya:

مَتَى تَذْهَبُ إِلَى الْمَدَرَسَةِ كُلَّ صَبَاحٍ ؟ , مَتَى غَسَلْتَ اْلمَلَابِسَ  ؟

8.      كَمْ (berapa)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan jumlah atau bilanagan. Contohnya:

كَمْ سِعْرٌ هَذَا آلةُ التَّصْوِيْرُ ؟ , كَمِ السَّاعَةُ اْلآنْ ؟ كَمْ طَالِبًا فِي الْفَصْلِ ؟

9.      لِمَاذَا (kenapa)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan kenapa (keadaan yang menyebabkan). Contohnya sebagai berikut:

لِمَاذَا تَأَخَّرْتَ يَا رِضْوَانُ ؟ , لِمَاذَا تَذْهَبُ إِلَى اْلمَكْتَبَةِ ؟

 

( 2 )

Kaidah Penggunaan Isim Istifham dalam al-Qur’an

Ketika kita membaca dan memahami isi Alquran, kita akan mendapatkan ungkapan-ungkapan dalam bentuk isim istifham. Secara istilah, isim istifham berarti ungkapan permintaan atau penjelasan (طلب الفهم).

 

Menurut Drs. H. Ahmad Izzan dalam buku Studi Kaidah Tafsir Alquran, pengertian isim istifham adalah kata yang dipakai untuk bertanya. Isim istfiham yang lazim digunakan dalam Alquran terdiri dari 9 macam, yakni: Ma (apa), man (siapa), kaifa (bagaimana), mata (kapan), ayyana (bilamana), anna (darimana), kam (berapa), aina (di mana), ayyu (apa/siapa).

Mengenai kaidah penggunaan isim istifham dalam Alquran akan dijelaskan lebih lengkap lewat uraian di bawah ini

kaidah isim istifham yang kerap digunakan dalam Alquran beserta contohnya adalah sebagai berikut:

1. مَا (Apa)

Isim istifham untuk menunjukkan kata tanya ma ditandai dengan adanya huruf hamzah. Ini berfungsi untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal. Contohnya ada dalam ayat berikut:

مَا سَلَـكَكُمۡ فِىۡ سَقَرَ

Maa salakakum fii saqar

Artinya: "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?"

2. مَنْ (Siapa)

Isim istifham dipakai untuk menanyakan makhluk yang mempunyai akal. Contohnya dalam ayat berikut:

قَالُوۡا سَمِعۡنَا فَتًى يَّذۡكُرُهُمۡ يُقَالُ لَهٗۤ اِبۡرٰهِيۡمُ

Qooluu sami'naa fatany yazkuruhum yuqoolu lahuuu Ibraahiim

Artinya: “Mereka (yang lain) berkata: Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami?” (QS. Al Anbiya: 60)

3. مَتَى (Kapan)

Isim istifham berfungsi untuk menanyakan waktu, baik yang sudah lampau maupun yang akan datang.

Contohnya:

يَقُوۡلَ الرَّسُوۡلُ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ مَتٰى نَصۡرُ اللّٰهِؕ اَلَاۤ اِنَّ نَصۡرَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ

Artinya: “…, sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al Baqarah: 214)

4. أَيَّانَ (Bilamana)

Ayyana juga merupaka isim istifham yang dipakai untuk menanyakan waktu, namun hanya berkenaan dengan masa yang akan datang. Contohnya:

يَسۡـَٔـلُ اَيَّانَ يَوۡمُ الۡقِيٰمَةِؕ

Artinya: “Dia bertanya: Kapankah hari Kiamat itu?” (QS. Al Qiyamah: 6)

5. كَيْفَ (Bagaimana)

Lafal kaifa biasanya dipakai untuk menanyakan perihal keadaan sesuatu. Contohnya ada pada ayat berikut: وَكَيۡفَ تَكۡفُرُوۡنَ وَاَنۡـتُمۡ تُتۡلٰى عَلَيۡكُمۡ اٰيٰتُ اللّٰهِ وَفِيۡكُمۡ رَسُوۡلُهٗ ؕوَمَنۡ يَّعۡتَصِمۡ بِاللّٰهِ فَقَدۡ هُدِىَ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ                                

Artinya: “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)

6. أَنَّى (Darimana)

Isim istifham ini dipakai untuk menanyakan asal usul mengenai sesuatu. Contohnya ada dalam ayat berikut:

قَالَ رَبِّ اَنّٰى يَكُوۡنُ لِىۡ غُلٰمٌ وَّكَانَتِ امۡرَاَتِىۡ عَاقِرًا وَّقَدۡ بَلَـغۡتُ مِنَ الۡـكِبَرِ عِتِيًّا‏

Artinya: “Dia (Zakaria) berkata: Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?” (QS. Maryam: 8)

7. كَـــمْ (Berapa)

Lafal kam berfungsi untuk menanyakan jumlah atau bilangan. Berikut contohnya dalam surat Al Baqarah:

قَالَ لَبِثۡتُ يَوۡمًا اَوۡ بَعۡضَ يَوۡمٍ‌ؕ

Qoola kam labista qoola labistu yawman

Artinya: “…, Dan (Allah) bertanya: Berapa lama engkau tinggal (di sini)? Dia (orang itu) menjawab: "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” (QS. Al Baqarah: 259)

8. أَيْنَ (Di mana)

Isim istifham ini digunakan untuk menanyakan tempat. Contohnya adalah sebagai berikut:

فَاَيۡنَ تَذۡهَبُوۡنَؕ

Artinya: “Maka ke manakah kamu akan pergi?” (QS. At Takwir: 26)

9. أَيُّ (Apa/Siapa)

Isim istifham ini berfungsi untuk menanyakan apa atau siapa di antara banyaknya pilihan. Berikut contoh ayatnya:

فَاَىُّ الۡفَرِيۡقَيۡنِ اَحَقُّ بِالۡاَمۡنِ‌ۚ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ‌

Artinya: “Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?” (QS. Al An’am: 81)

Tidak ada komentar